- Home >
- Teman Bukan Sahabat
Posted by : ina kawaii
Jumat, 31 Mei 2013
cuma pengen share sedikit banyak cerita kehidupan gue, yupss tema yang kali ini akan gue bahas adalah "Teman Bukan Sahabat", mungkin beberapa orang mendefinisikan Teman itu sama dengan Sahabat. it's wrong (salah), jauh dan sangat berbeda sekali ternyata. dulu sewaktu gue kecil, gue punya temen deket namanya "dea", yaa namanya anak kecil ga ngerti apa itu teman ato sahabat, yang penting gue sayang dan nyaman sama orang itu dan gue menyatakan kalo dia itu cuma "teman main" karena rumahnya berdekatan dengan rumah gue. seiring berjalannya waktu akhirnya gue kehilangan dia karena dia pindah rumah, sedih gitu karena dia temen yang gue sayang.
nah setelah gue mulai gede, gue banyak melalui perjalanan panjang, banyak cerita dan pengalaman yang ga sekedar gue lewatin begitu aja. semasa masa ABG ("anak baru gede" ato "anak baru gaul") gue, mulai dari lulus SD sampe gue kuliah, jujur aja gue rada nyesel, why ? karena gue banyak gaya, kebanyakan hip hip hura dan gue banyak bo'ongin orang tua gue.. (Jangan Ditiru), maklum aja masih labil, masa pertumbuhan.
dan dari perjalanan dan pengalaman hidup gue selama 22tahun ini, gue nemuin begitu banyak orang yang lalu lalang, masuk dan keluar di hidup gue. dari situ gue belajar baca karakter orang, (FYI: gue itu punya banyak temen, walo kadang gue lebih suka sendirian). gue baru bisa membedakan mana itu Teman dan mana itu Sahabat pas waktu duduk dibangku SMA.
suatu ketika, ada nomor aneh masuk ke hape gue (cowok), ga tau itu siapa. kemudian dia masuk ke alur cerita gue, lumayan lama gue kenal itu orang tapi gue ga pernah ketemu ato telepon-teleponan. dari semua nasihat yang dia kasih ke gue, itu asli bikin gue nyaman sama dia, gue menetapkan dia "Sahabat tak berwujud". lama-lama gue penasaran sama dia, kayaknya dia kenal gue banget, apa jangan-jangan dia kenal sama gue tapi dia nyamar jadi orang lain. saking kepo'nya gue, gue telepon dia via telepon umum (pada masa itu telepon umum dan wartel belum punah), gue pura-pura salah sambung dan menanyakan siapa yang punya nomor itu, terjawablah bahwa orang tersebut berbohong, dia bo'ongin gue tentang semua status yang dia kasih tau waktu pertama kenalan. dan saat itu juga gue minta dia supaya berhenti jadi temen gue, yah kecewa sih karena udah di bohongin. tapi gapapalah lagian gue juga baru kenal, padahal udah asik banget sama dia. beberapa hari kemudian ada nomor baru lagi mau kenalan sama gue, dan gue tau banget orang baru yang mau kenalan sama gue itu adalah dia yang bohongin gue, dan gue ga pernah nanggepin nomor-nomor aneh lagi.
dan waktu di sekolah, gue punya gank namanya CILUKBAA (jangan tanya artinya apa!), yang beranggotakan Desi Natalia (Opunk : Ketua Suku), Ramadita Safitri (Rama), Indah Nala Zulfah (Balelay Indah), Shofia Fatimah (Bibir), Tanzil Dendra Zikri (Tanzil), Artinto Danang Saputra (Danang) dan gue. mereka temen baik gue, susah seneng kita rasain bareng-bareng. dan dari mereka, gue ambil 1 orang yang gue apresiasikan jadi "sahabat", dia adalah Opunk, kenapa harus opunk ? bukannya mereka semua juga deket sama gue ?, jawabannya adalah : gue hanya butuh 1 orang yang bisa bikin gue percaya dan nyaman sama orang itu, ga gampang buat gue dapetin "chemistry" yang bener-bener pas untuk jadi teman terbaik gue. iya opunk itu pemikirannya dewasa (tua) itu yang gue suka dari dia.
suatu ketika gank gue itu lagi broken, entah masalahnya apa, beberapa dari mereka bertengkar dan gue ga memihak pada siapapun, karena itu masalah mereka, gue takut kalo ngomong jadi salah paham dan dikira gue mihak sebelah, mereka udah sama-sama gede, jadi harusnya mereka bisa selesaikan masalah mereka itu. tepencarlah indah, rama, sofie, danang dengan opunk beserta tanzil dan gue always netral. opunk dan tanzil memisahkan diri dan membuat pertemanan baru dengan Gembul, Ria, Juhadiansyah (cha-cha). gank baru mereka lebih esklusive ato elite, mereka hobby ajojing a.k.a dugem karena memang mereka dari keluarga yang berada, berbanding terbalik dengan gank cilukbaa yang sederhana dengan kebersamaan walo pada ga punya tapi mereka saling melengkapi. (FYI : pertama kali gue ikut dugem dengan gank opunk yang baru). karena gue lebih deket sama opunk, jadi waktu gue lebih banyak ikut opunk.
inti dari cerita yang gue ceritakan diatas adalah :
suatu ketika Opunk yang saat itu adalah sahabat gue, yang gue percaya sepenuhnya ke dia, dia mengkhianati gue cuma demi uang, dia dekat dengan Gembul yang semasa itu jaya akan financial, ada masalah yang ngga gue ceritain disini karena panjang dan gue hanya menceritakan intinya aja. dia membeli persahabatan ini dengan uang. betapa kecewanya gue.
and then, saat ini yang baru gue alami adalah, gue bener-bener kehilangan teman terbaik (bukan sahabat). cuma karena 1 hal yang menurut gue ga perlu dibesar-besarkan, dan kita sama-sama dewasa. dia begitu membenci gue, entah kenapa, dia hampir udah ga pernah negor gue, bahkankalo di ajak ngomong dijawab seadanya aja, yasudahlah mungkin dia udah ga mau gue ganggu, dan gue sama dia saling diam-diaman, walopun begitu gue masih sayang sama dia, biar dikata dia benci sama gue, gue ga akan benci balik ke dia, karena gue sayang dan tau dia baik banget sama gue. ga tau siapa yang salah, yang penting gue ga pernah salahin siapapun.
dari situ gue belajar, orang yang paling dekat dengan kita, yang kita sayang ternyata bisa sangat mengecewakan, dan gue akan memilah-milah lagi mana yang pantas mendapatkan gelar Teman atau Sahabat. bahkan teman kecil sekalipun, kecil besar bersama, gue belum bisa memberinya gelar sahabat. dan gue sampe saat ini ga percaya ato impossible nemuin sahabat. gue menyebutnya semua adalah TEMAN.
gue mendefinisikan seperti ini :
Teman : mereka adalah orang yang hanya menemani kita untuk bersenang-senang sementara waktu, orang yang sekedar ingin tau kita, tips : jangan biarkan dia terlalu jauh mengenal kita, karena orang itu seperti bunglon, bisa berubah sesuai mood dan keinginan mereka, ingat teman itu bisa manis didepan dan pahit dibelakang kita. yang gue alami adalah jika kita memiliki 1 group pertemanan wanita, pasti dan sudah terbukti jika salah satu diantaranya tidak ada, maka yang lain akan membicarakan teman yang tidak ada pada saat itu. segala apa yang ada akan diceritakan, kebanyakan buruknya yang dijadikan bahan gossip.
Sahabat : orang yang kita pilih karena dia memberikan hal yang lebih, apa ? kita saling melengkapi, tidak berat sebelah, maksudnya ? jika kita butuh, dia ada. jika dia butuh, kita ada, saling timbal balik. dia selalu ada buat kita, tidak hanya saat kita senang saja, bahkan pada saat masa tersulit kita, dia hadir untuk kita, begitu sebaliknya. dia tidak hanya sekedar tau tentang kita, bahkan dia rela berkorban untuk kita. rasanya jarang dan hampir sudah tidak bisa lagi ditemukan orang semacam ini. bahkan orang lama atau teman lama yang kita kenal belum tentu layak kita sebut dia sahabat, atau jangan terlalu percaya juga dengan sahabat (bukan maksud su'udzon / negative) karena di era ini, banyak sudah cerita seorang sahabat yang menusuk dari belakang, semua tergantung pada kita masing-masing.
hidup ini tidak menjamin semua akan terjawab pasti. semua juga ga ada yang abadi, manusia itu sementara. saran gue kalo ada masalah yang ringan atopun berat sekalipun ga usah curhat-curhatan lebih ke orang lain, apalagi kalo masalah cuma sepele, bisa kali untuk ga umbar-umbar cerita ga penting ke orang lain, cukup kita yang tau, karena ga semua orang mau peduli sama kita. kalo cara gue, paling curhat ama tembok kalo ngga nulis di buku catatan, semua masalah yang muter-muter di kepala gue, gue tumpahin ke buku, setidaknya meringankan gue. dan, kalo udah berat banget, mending cerita ke orang tua, lebih terjamin keamanan dari pada cerita ke temen. ato kurang puas juga, hayoo coba curhat ke Tuhan, selain kita berdoa, Dia bisa memberi jalan keluar ;)
ingat ! ga ada yang abadi !, kalo ada mantan pacar, mantan temen, mantan sahabat, mantan majikan, dsb, ga ada tuh istilah mantan orang tua (kecuali dipecat jadi anak). semua tergantung kita yang jalanin, jangan terlalu mendramatisir hidup, hidup ga selamanya menyenangkan, hidup juga ga selamanya mengecewakan, jadi jalani aja seadanya, buktinya gue, walo sering disakitin, tetep aja jalan terus.. :D
kuncinya percaya sama diri sendiri, jangan terlalu percaya orang lain, semua kita yang jalanin. hidup kita, kita sendiri yang menuliskan naskah cerita kita, jangan biarkan orang lain mencoret kertas kita, jangan gampang menyerah, apabila hidup terasa berat, mintalah bantuan ke orang tua untuk memberi solusi, cara lain ? iya pasrahkan pada Tuhan YME..hhe (sambil usaha juga yah)..
and then, saat ini yang baru gue alami adalah, gue bener-bener kehilangan teman terbaik (bukan sahabat). cuma karena 1 hal yang menurut gue ga perlu dibesar-besarkan, dan kita sama-sama dewasa. dia begitu membenci gue, entah kenapa, dia hampir udah ga pernah negor gue, bahkankalo di ajak ngomong dijawab seadanya aja, yasudahlah mungkin dia udah ga mau gue ganggu, dan gue sama dia saling diam-diaman, walopun begitu gue masih sayang sama dia, biar dikata dia benci sama gue, gue ga akan benci balik ke dia, karena gue sayang dan tau dia baik banget sama gue. ga tau siapa yang salah, yang penting gue ga pernah salahin siapapun.
dari situ gue belajar, orang yang paling dekat dengan kita, yang kita sayang ternyata bisa sangat mengecewakan, dan gue akan memilah-milah lagi mana yang pantas mendapatkan gelar Teman atau Sahabat. bahkan teman kecil sekalipun, kecil besar bersama, gue belum bisa memberinya gelar sahabat. dan gue sampe saat ini ga percaya ato impossible nemuin sahabat. gue menyebutnya semua adalah TEMAN.
gue mendefinisikan seperti ini :
Teman : mereka adalah orang yang hanya menemani kita untuk bersenang-senang sementara waktu, orang yang sekedar ingin tau kita, tips : jangan biarkan dia terlalu jauh mengenal kita, karena orang itu seperti bunglon, bisa berubah sesuai mood dan keinginan mereka, ingat teman itu bisa manis didepan dan pahit dibelakang kita. yang gue alami adalah jika kita memiliki 1 group pertemanan wanita, pasti dan sudah terbukti jika salah satu diantaranya tidak ada, maka yang lain akan membicarakan teman yang tidak ada pada saat itu. segala apa yang ada akan diceritakan, kebanyakan buruknya yang dijadikan bahan gossip.
Sahabat : orang yang kita pilih karena dia memberikan hal yang lebih, apa ? kita saling melengkapi, tidak berat sebelah, maksudnya ? jika kita butuh, dia ada. jika dia butuh, kita ada, saling timbal balik. dia selalu ada buat kita, tidak hanya saat kita senang saja, bahkan pada saat masa tersulit kita, dia hadir untuk kita, begitu sebaliknya. dia tidak hanya sekedar tau tentang kita, bahkan dia rela berkorban untuk kita. rasanya jarang dan hampir sudah tidak bisa lagi ditemukan orang semacam ini. bahkan orang lama atau teman lama yang kita kenal belum tentu layak kita sebut dia sahabat, atau jangan terlalu percaya juga dengan sahabat (bukan maksud su'udzon / negative) karena di era ini, banyak sudah cerita seorang sahabat yang menusuk dari belakang, semua tergantung pada kita masing-masing.
hidup ini tidak menjamin semua akan terjawab pasti. semua juga ga ada yang abadi, manusia itu sementara. saran gue kalo ada masalah yang ringan atopun berat sekalipun ga usah curhat-curhatan lebih ke orang lain, apalagi kalo masalah cuma sepele, bisa kali untuk ga umbar-umbar cerita ga penting ke orang lain, cukup kita yang tau, karena ga semua orang mau peduli sama kita. kalo cara gue, paling curhat ama tembok kalo ngga nulis di buku catatan, semua masalah yang muter-muter di kepala gue, gue tumpahin ke buku, setidaknya meringankan gue. dan, kalo udah berat banget, mending cerita ke orang tua, lebih terjamin keamanan dari pada cerita ke temen. ato kurang puas juga, hayoo coba curhat ke Tuhan, selain kita berdoa, Dia bisa memberi jalan keluar ;)
ingat ! ga ada yang abadi !, kalo ada mantan pacar, mantan temen, mantan sahabat, mantan majikan, dsb, ga ada tuh istilah mantan orang tua (kecuali dipecat jadi anak). semua tergantung kita yang jalanin, jangan terlalu mendramatisir hidup, hidup ga selamanya menyenangkan, hidup juga ga selamanya mengecewakan, jadi jalani aja seadanya, buktinya gue, walo sering disakitin, tetep aja jalan terus.. :D
kuncinya percaya sama diri sendiri, jangan terlalu percaya orang lain, semua kita yang jalanin. hidup kita, kita sendiri yang menuliskan naskah cerita kita, jangan biarkan orang lain mencoret kertas kita, jangan gampang menyerah, apabila hidup terasa berat, mintalah bantuan ke orang tua untuk memberi solusi, cara lain ? iya pasrahkan pada Tuhan YME..hhe (sambil usaha juga yah)..
kayanya sama sama buku yang saya tulis, dan cover nya itu saya yg bikin juga :)
BalasHapusmaap mas ga ijin repost gambarnya :P
BalasHapus